Meski menjanjikan, tantangan terbesar dalam terapi stem cell adalah biayanya yang sangat tinggi. Biaya ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi pasien dan keluarga, batasan anggaran seringkali menjadi penghalang untuk mendapatkan perawatan ini.
“Satu sel saja bisa bernilai dua hingga tiga rupiah, sementara terapi membutuhkan sekitar 100 juta sel,” kata Direktur Pengembangan dan Riset RSPAD Gatot Soebroto, Dr. dr. Jonny, Sp.PD-KGH., M.Kes., M.M., DCN., DABRM. Dengan biaya pengobatan yang bisa mencapai 200–300 juta rupiah, tidak mengherankan jika terapi sel punca masih dianggap alternatif bagi pasien yang tidak merespons pengobatan lain.
Namun, penting untuk diingat bahwa harga yang tinggi tidak selalu menjamin efektivitas. Terapi sel punca dapat menunjukkan hasil yang lebih baik jika diberikan pada pasien di stadium awal penyakit, sehingga membuat penilaian dan pemilihan pasien yang tepat menjadi kunci sukses.
Memahami Biaya dan Ketersediaan Terapi Sel Punca
Salah satu hal yang menjadi perhatian utama dalam terapi sel punca adalah aksesibilitas. Ketersediaan terapi ini menjadi tantangan, mengingat banyak pasien yang membutuhkan tetapi tidak mampu membayar.
Biaya yang tinggi membuat terapi ini lebih umum sebagai pengobatan alternatif, terutama bagi mereka yang telah melewati tahap pengobatan konvensional. Pasien yang telah menjalani kemoterapi, operasi, atau radioterapi namun tidak mendapatkan perbaikan, seringkali mencari alternatif ini.
“Kami merasa bahwa setiap pasien berhak mendapatkan informasi yang akurat tentang kemungkinan perawatan,” imbuh Jonny. Konsultasi yang mendalam menjadi krusial agar pasien maupun keluarga dapat membuat keputusan yang tepat.
Efektivitas Terapi Sel Punca Berdasarkan Stadium Penyakit
Pentingnya diagnosis tepat waktu harus ditekankan dalam pengobatan kanker. Terapi sel punca dinilai lebih efektif pada pasien yang berada di stadium awal karena sel-sel kanker belum menyebar secara luas.
“Kalau masih stadium awal hasilnya bagus, tapi kalau stadium lanjut kami tidak menyarankan,” tambah Jonny. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan terapi harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing pasien.
Selain itu, efektivitas terapi juga dipengaruhi oleh jenis kanker yang diderita. Sejumlah penelitian menunjukkan keberhasilan yang bervariasi tergantung pada jenis sel kanker yang diobati.
Protokol dan Pertimbangan dalam Terapi Sel Punca
Protokol dalam terapi sel punca juga menjadi masalah penting. Setiap pengobatan harus dilakukan berdasarkan pedoman ilmiah yang ketat untuk memastikan keselamatan pasien.
Tingkat keberhasilan terapi jauh lebih tinggi ketika dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Keterampilan dan pengalaman dokter sangat berpengaruh dalam menentukan hasil akhir.
“Kami selalu menekankan pentingnya konseling dan pemahaman pasien,” kata Jonny. Keterlibatan pasien dalam proses pengobatan sangat penting agar mereka tahu apa yang diharapkan dan risiko yang mungkin terjadi.