Kondisi dunia saat ini menghadapi tantangan yang kompleks, baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik. Dalam konteks ini, banyak negara berlomba untuk memperkuat pengaruhnya di panggung global.
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk tidak mengabaikan persaingan global. Dalam ajang Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 di Bandung, ia mengemukakan bahwa Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi penonton dalam persaingan ini.
“Kita dihadapkan pada pilihan yang jelas. Jika hanya menjadi ajang, berarti kita hanya menyaksikan pertempuran berbagai pengaruh dunia,” ungkap Sri Mulyani. Ia mengajak semua pihak untuk mengambil langkah konkret agar Indonesia bisa berperan aktif dalam persaingan global.
Persaingan Global dan Kualitas Manusia Menjadi Kunci
Menurut Sri Mulyani, untuk mendapatkan peran yang lebih aktif, Indonesia perlu berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan harus meningkatkan standar agar menghasilkan individu yang siap bersaing di kancah internasional.
Selain itu, penguatan institusi menjadi elemen penting dalam mempersiapkan anak-anak bangsa. Tanpa dukungan yang tepat dalam riset, pendidikan, dan teknologi, Indonesia akan kesulitan untuk berkompetisi.
“Pengembangan kelembagaan riset juga tidak kalah penting. Ini akan membutuhkan dukungan finansial yang memadai agar penelitian dan pengembangan dapat berjalan dengan maksimal,” tambahnya. Investasi dalam inovasi akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Peran APBN dalam Pembangunan Ekonomi
Sri Mulyani menilai bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus berfungsi sebagai instrumen yang krusial dalam mencapai cita-cita nasional. Namun, kesuksesan tersebut membutuhkan sinergi yang kuat antar berbagai pihak.
Kepentingan bangsa harus diutamakan agar APBN dapat berfungsi optimal. Ini berarti semua elemen masyarakat, dari pemerintah hingga swasta, harus bekerja sama untuk mengejar tujuan bersama.
“Dengan pandangan yang komprehensif, kita perlu menyadari bahwa tak ada satu sektor pun yang bisa bekerja sendirian. Kolaborasi adalah kunci untuk mencapai hasil yang lebih baik,” lanjutnya.
Pentingnya Investasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Menurut Sri Mulyani, investasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi adalah determinan vital bagi kemajuan ekonomi. Negara-negara maju diketahui telah berinvestasi signifikan di bidang ini untuk meningkatkan produktivitas.
“Perekonomian tidak hanya ditentukan oleh peningkatan jumlah modal, tetapi juga oleh kombinasi yang tepat antara sumber daya manusia dan teknologi, yang akan menciptakan produktivitas,” ujarnya.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak negara maju telah menjadikan riset dan pengembangan sebagai prioritas utama dalam anggaran mereka. Indonesia perlu mengambil pelajaran dari hal ini untuk meningkatkan daya saing.
Kolaborasi antar Lembaga untuk Menciptakan Ekosistem Inovatif
Dalam konteks meningkatkan daya saing, Sri Mulyani menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri. Setiap pihak memiliki peran krusial dalam membangun ekosistem yang mendukung inovasi.
“Tanpa keterlibatan semua stakeholder, kita akan kesulitan untuk menciptakan lingkungan yang subur bagi perkembangan inovasi,” jelasnya. Saat ini, saatnya bagi semua pihak untuk berkolaborasi demi kemajuan bangsa.
Peningkatan hubungan antara sektor akademis dan industri juga bisa mempercepat inovasi yang dapat membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Dengan demikian, sinergi yang baik akan menghasilkan ide-ide baru yang efektif.