Pemuda bernama Rahmat dari Makassar menarik perhatian publik setelah membagikan cerita tentang perjalanan kesehatannya yang sangat menginspirasi. Di usia yang masih muda, ia telah menjalani terapi cuci darah selama tiga tahun setelah didiagnosis menderita gagal ginjal kronis sejak usianya 15 tahun.
Kisah perjalanan Rahmat dimulai pada tahun 2022 ketika ia mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke rumah sakit. Saat itu, ia tidak menyangka bahwa hasil pemeriksaan akan mengubah hidupnya selamanya dan membawanya ke diagnosis gagal ginjal stadium akhir.
Menghadapi Gagal Ginjal di Usia Muda
Rahmat menceritakan, diagnosis gagal ginjal kronis membuatnya harus beradaptasi dengan banyak perubahan dalam hidupnya. Sejak itu, hidupnya dikelilingi oleh rutinitas cuci darah yang harus ia jalani dua kali seminggu.
“Saat saya berusia 15 tahun, ketika awal masuk SMA, dokter mengatakan saya memiliki gagal ginjal kronis,” katanya dengan nada serius. Diagnosis ini mengejutkan Rahmat dan keluarganya karena merupakan kondisi yang jarang terjadi di usia semuda itu.
Menurut hasil pemeriksaan medis, dokter menemukan bahwa ginjal Rahmat memiliki kelainan. Ukurannya lebih kecil dari yang seharusnya dan hanya satu ginjal yang berfungsi dengan baik, sedangkan yang lainnya berfungsi di bawah 15 persen.
Penyebab Gagal Ginjal dan Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Rahmat mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan masalah kesehatan serius ini. Ia mengakui bahwa gaya hidupnya sebelum diagnosis tidak mendukung kesehatan ginjal, seperti kebiasaan mengonsumsi minuman manis dan pola tidur yang buruk.
“Saya jarang minum air putih dan lebih memilih minuman kemasan yang manis,” ungkapnya. Kebiasaan ini sangat berdampak negatif pada fungsi ginjal, yang sangat membutuhkan hidrasi yang baik untuk berfungsi optimal.
Di samping itu, kecenderungan untuk sering mengonsumsi makanan tinggi garam, seperti keripik dan makanan cepat saji, juga membuat tekanan darah Rahmat meningkat tajam. Pada awal sakitnya, tekanan darahnya mencapai angka 162/93, yang jelas sangat tidak sehat untuk remaja seusianya.
Pelajaran Berharga yang Dibagikan
Dengan mengetahui kisahnya, Rahmat berharap dapat memberikan pelajaran berharga kepada orang lain, terutama orang tua. Menurutnya, sangat penting untuk memantau apa yang anak-anak konsumsi agar terhindar dari masalah kesehatan di masa depan.
“Saya ingin orang tua lebih memperhatikan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak mereka,” ujarnya. Ia menyarankan agar makanan yang tinggi kandungan garam dan pengawet harus dibatasi, seperti nugget, sosis, dan mie instan.
Rahmat juga menekankan pentingnya kegiatan fisik untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. “Anak-anak perlu diajak berolahraga agar tetap aktif dan sehat,” tambahnya.
Pentingnya Kesadaran Kesehatan Sejak Dini
Kesadaran akan kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan sejak usia dini. Rahmat sendiri berharap kisahnya dapat menumbuhkan kesadaran ini di kalangan remaja dan orang tua. “Kami perlu lebih peka terhadap tanda-tanda kesehatan,” ungkapnya.
Dia berpendapat bahwa banyak orang belum memahami betapa besar dampak dari pola makan dan gaya hidup sehari-hari terhadap kesehatan jangka panjang. “Ada baiknya kita mulai dari hal kecil, seperti mengurangi makan junk food dan meningkatkan konsumsi air putih,” saran Rahmat.
Dengan segala tantangan yang dihadapinya, Rahmat menunjukkan semangat juang yang tinggi. Ia berusaha menjalani hidup sebaik mungkin, meskipun harus berurusan dengan kondisi kesehatan yang serius.