Pemerintah Indonesia baru-baru ini menanggapi pernyataan pengunduran diri Joao Angelo De Sousa Mota sebagai Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara. Ia mundur karena merasa tidak mendapatkan dukungan anggaran yang memadai untuk melaksanakan tugasnya.
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aries Marsudianto, menyebut bahwa ada kesalahpahaman terkait hal tersebut. Menurutnya, anggaran untuk program tersebut sudah disiapkan dengan baik dan hanya memerlukan proses administrasi yang harus diikuti.
Aries menjelaskan, anggaran yang tersedia sudah direncanakan secara rinci. Dia menyakini bahwa dukungan yang diperlukan bagi Agrinas Pangan Nusantara akan segera tersedia, dan meminta semua pihak untuk bersabar dalam menjalani proses tersebut.
Pernyataan Joao dan Respons Pemerintah
Dalam pernyataannya, Joao Angelo De Sousa Mota mengaku tidak merasa didukung secara maksimal oleh stakeholder dalam menjalankan program swasembada pangan. Ia menyampaikan permohonan maaf atas keputusan pengunduran dirinya, yang dilakukan meskipun baru enam bulan dilantik.
Joao berargumen bahwa upaya untuk mendukung kedaulatan pangan tidak dapat terlaksana tanpa dukungan anggaran yang memadai. Ia juga menekankan bahwa sampai saat ini dukungan dari pihak lain masih sangat minim, dengan status Agrinas Pangan Nusantara yang masih “nol”.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, karena program kedaulatan pangan memiliki dampak langsung kepada masyarakat. Dukungan anggaran yang kuat sangat dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai inisiatif yang telah direncanakan.
Proses Birokrasi yang Perlu Disederhanakan
Menanggapi situasi tersebut, Prabowo Subianto, sebagai presiden, memanggil Aries untuk membahas mengenai proses birokrasi yang terkait dengan program-program yang berhubungan langsung dengan rakyat. Ia menekankan agar proses tersebut tidak perlu berbelit-belit.
Prabowo menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam pelaksanaan program yang ada. Menurutnya, semua langkah yang dapat dipangkas harus dilakukan agar proses administratif menjadi lebih efisien.
Hal ini menjadi fokus utama Prabowo, terutama untuk program-program yang berdampak langsung terhadap masyarakat, seperti Dana Desa, penyaluran Pupuk Subsidi, dan berbagai inisiatif lainnya. Penyederhanaan birokrasi diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan program-program tersebut.
Pentingnya Koordinasi antara Pihak Terkait
Aries mengungkapkan bahwa komunikasi yang baik antara berbagai pihak sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan CEO BPI Danantara dan pihak-pihak terkait lainnya.
Rekomendasi perbaikan untuk Agrinas Pangan Nusantara juga telah disampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang. Aries mencatat bahwa penting untuk menjaga transparansi dalam setiap langkah yang diambil.
Seluruh stakeholder diajak untuk berkomitmen dalam tindakan nyata demi mencapai kedaulatan pangan. Kerja sama antara pemerintah, petani, dan semua pihak terkait sangat diperlukan dalam menjaga keberlanjutan program ini.