Kegiatan peluncuran menu kuliner khas Indonesia Timur di Hotel Tentrem Semarang menandakan komitmen hotel ini untuk melestarikan warisan gastronomi Tanah Air. Peluncuran ini menghadirkan dua hidangan istimewa: Papeda Ikan Kuah Kuning dan Air Guraka, yang menawarkan cita rasa autentik dari Maluku Utara.
Hidangan tersebut diperkenalkan dalam sebuah acara spesial yang dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda. Keberadaan beliau menambah nilai pada peluncuran ini, sekaligus memberi makna lebih dalam bagi upaya memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada publik secara luas.
Hotel Tentrem, sebagai salah satu pemain utama di industri perhotelan, sangat menyadari pentingnya mengedukasi tamu mereka tentang kekayaan kuliner lokal. Dengan menghadirkan menu ini, mereka tidak hanya menyuguhkan makanan lezat tetapi juga mempromosikan budaya dan kearifan lokal.
Langkah Awal Menu Kuliner Khas Maluku di Hotel
Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, menjelaskan bahwa ide untuk menghadirkan menu khas Maluku di Hotel Tentrem muncul hanya dua bulan sebelum peluncuran. Pertemuan dengan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menjadi titik awal dari rencana ini.
Dalam diskusi tersebut, Irwan menanyakan pilihan menu yang cocok, dan Gubernur menyarankan Papeda dan Ikan Kuah Kuning. Setelah melakukan analisis, ia menemukan potensi menarik dari hidangan-hidangan yang kaya rasa ini untuk disajikan di hotel.
Irwan menegaskan, “Belum ada hotel yang memperkenalkan Papeda sebagai menu tetap.” Dengan meluncurkan menu ini, mereka berharap bisa merubah pandangan masyarakat terhadap kuliner tradisional dan menjadikannya lebih dikenal lagi.
Irwan juga menjelaskan manfaat kesehatan dari Papeda, yang tinggi serat dan rendah kalori. Hal ini menunjukkan bahwa hidangan khas ini tidak hanya enak, tetapi juga sehat untuk dikonsumsi.
Pengenalan Hidayah Budaya Melalui Rasa
Papeda merupakan makanan pokok yang umum ditemukan di Maluku dan Papua. Terbuat dari sagu, hidangan ini memiliki tekstur lembut dan biasanya dinikmati bersama ikan kuah kuning yang kaya akan rempah-rempah. Kombinasi ini tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang menggugah selera tetapi juga menyimpan kekayaan budaya yang hakiki.
Irwan mengajak masyarakat luas untuk menjadikan kuliner lokal sebagai menu nasional. Ia mengungkapkan, “Banyak jenis sate di Indonesia, jadi mengapa Papeda tidak?” Ini adalah dorongannya untuk memperluas jangkauan kuliner nusantara ke dalam peta gastronomi internasional.
Air Guraka, minuman pendamping yang terbuat dari jahe, gula merah, dan kenari, juga diperkenalkan. Minuman ini tidak hanya menghangatkan tubuh, tetapi memberikan sensasi manis pedas yang khas, menjadi pelengkap yang ideal untuk Papeda.
Menu Papeda dan Air Guraka ini akan tersedia di seluruh jaringan Hotel Tentrem, memastikan tamu dapat menikmati cita rasa lokal di mana pun mereka berada.
Promosi Budaya dan Pariwisata Maluku Utara
Dalam acara tersebut, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan bahwa langkah ini sangat penting untuk mempromosikan tidak hanya kulinernya tetapi juga budaya dan pariwisata provinsinya. “Masyarakat di Jawa dapat merasakan eksotisme kuliner Maluku. Semoga ini mendorong mereka untuk berkunjung ke Maluku Utara,” harapnya.
Sherly menjelaskan bahwa hidangan Papeda biasanya disajikan dalam acara keluarga, menandakan pentingnya hidangan ini dalam tradisi masyarakat Maluku. Kenangan indah dan kehangatan ikatan antar anggota keluarga tersimpan dalam setiap suapan.
Ia juga mengedukasi tentang inovasi baru yang telah dihasilkan Hotel Tentrem, yaitu Papeda goreng yang dikenal sebagai pareng. Ini adalah langkah berani untuk menghadirkan variasi baru dari hidangan lokal yang telah dikenal selama berabad-abad.
Kesempatan ini juga digunakan untuk memperkenalkan produk budaya lokal lainnya, seperti tenun Tidore dan Ternate, yang akan tersedia di gift shop hotel. Ini memberi wisatawan kesempatan untuk tidak hanya menikmati kuliner tetapi juga membawa pulang kontribusi budaya dari Maluku Utara.
Papeda: Jembatan Antara Budaya dan Kuliner
Brand Ambassador Sido Muncul, Andy F. Noya, rasa senang bisa berkolaborasi dalam upaya memperkenalkan kuliner ini. “Kuliner adalah medium pemersatu bangsa,” ujarnya, menegaskan betapa pentingnya kuliner dalam membangun identitas dan kebanggaan nasional.
Mari kita lihat lebih dalam, Papeda dan Ikan Kuah Kuning yang kini bisa dinikmati di Semarang adalah lambang dari warisan budaya Indonesia yang kaya. Dia juga berharap dengan peningkatan media sosial, pariwisata Semarang akan semakin dikenal.
Gubernur Jawa Tengah juga memberikan dukungan terhadap langkah Hotel Tentrem ini, menyatakan bahwa peluncuran menu ini bukan hanya sekadar memperkenalkan sajian baru, tetapi juga menunjukkan kekayaan rasa dan budaya dari Maluku serta Papua.
Inovasi ini tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru. Hal ini mengingat keterlibatan petani, nelayan, dan UMKM yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Dengan rencana untuk memproduksi iklan layanan masyarakat yang mengenalkan keindahan alam dan budaya Maluku Utara, Sido Muncul menunjukkan komitmen mereka untuk mempromosikan dan mendukung pariwisata Indonesia dengan cara yang menarik dan edukatif.
















