Rasa ketertarikan sering kali menjadi kompleks. Bahwa kita tidak selalu mampu memperjelas perasaan kita terhadap seseorang, kadang membuat kita bingung dalam menjalin hubungan.
Situasi ini biasanya memunculkan pertanyaan seperti, “Apakah aku benar-benar menyukainya, atau hanya menyukai perhatian yang diberikan?” Hal ini terjadi saat perasaan tertarik tidak didasari pada ketertarikan yang tulus, melainkan pada perhatian yang diberikan oleh orang lain.
Apabila perasaan ini dibiarkan, bisa menimbulkan dampak negatif pada hubungan. Mungkin kita merasa senang ketika diperhatikan, namun akan timbul kecemasan saat perhatian itu mulai berkurang.
Mengetahui Tanda-Tanda Ketertarikan yang Sejati Dalam Hubungan
Hubungan sehat seharusnya tidak bersifat sementara, melainkan berlangsung dengan keinginan untuk saling mengenal lebih dalam. Penting untuk memiliki rasa ingin tahu mengenai kehidupan satu sama lain, yang mencakup segala hal dari hobi hingga impian masa depan.
Perasaan suka yang tulus ditandai oleh ketertarikan lebih dari sekadar fokus pada perhatian. Menurut pelatih kencan, mereka yang merasakan perasaan ini biasanya ingin mengetahui tentang keluarga dan lingkungan pasangan mereka.
Sebuah hubungan yang sehat perlu keberanian untuk saling mendukung dan tumbuh bersama. Jika hanya didasarkan pada cedera ego ketika perhatian mulai berkurang, maka hubungan tersebut tidak akan bertahan lama.
Perbedaan antara Ketertarikan dan Sekadar Menyukai Perhatian
Memahami perbedaan itu sangatlah penting. Ketertarikan sejati mengarah pada keinginan untuk menghabiskan waktu bersama dan membangun jembatan emosional.
Di sisi lain, menyukai perhatian hanya bersifat sementara dan dapat mengarah pada perasaan tergantung yang tidak sehat. Saat perhatian itu hilang, rasa cemas dan kesepian sering kali menyusul.
Jadi, jika kamu meragukan perasaanmu, pertimbangkan apakah keinginanmu untuk mengenal pasangan lebih dalam daripada sekadar mendapatkan perhatian. Apakah kamu peduli pada apa yang mereka lakukan di luar pertemuan kalian?
Strategi untuk Menyadari Perasaan Sejati Dalam Diri Sendiri
Salah satu cara untuk memahami perasaanmu adalah dengan introspeksi. Luangkan waktu untuk menilai apa yang kamu inginkan dari hubungan ini dan apa harapanmu terhadap pasanganmu.
Tanyakan pada dirimu sendiri, “Apakah aku akan merindukannya ketika dia tidak ada?” Jika jawabanmu ya, itu pertanda bahwa perasaanmu lebih tulus. Namun, jika hanya merindukan perhatian, itu bisa jadi masalah.
Juga, berkomunikasi dengan pasangan bisa membantu memperjelas perasaanmu. Diskusikan apa yang kalian inginkan dari satu sama lain untuk menghindari kesalahpahaman di masa depan.