Festival Musik Koplo Keliling (KOPLING) 2025 menjadi sorotan utama di Jakarta. Acara yang diinisiasi oleh anak bangsa dan para pegiat seni ini berlangsung di Gambir Expo pada Jumat malam, menghadirkan keceriaan serta semangat kolaborasi.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam pidatonya menekankan pentingnya acara ini sebagai wadah untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Dia merayakan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, termasuk komunitas dan lembaga keuangan.
Maman menyebutkan bahwa Festival KOPLING tidak hanya sekadar konser musik, tetapi juga sebagai platform untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat. Dia menambahkan bahwa kolaborasi antara komunitas akar rumput dan lembaga besar adalah kunci untuk membangun ekonomi yang lebih kuat.
Festival KOPLING 2025: Perayaan Seni dan Budaya
Festival ini dirancang untuk menjadi ajang bagi pelaku seni lokal untuk menampilkan karya mereka. Maman Abdurrahman menekankan pentingnya dukungan kepada para seniman dalam ekosistem UMKM. Acara ini diharapkan menjadi titik awal untuk penghidupan lebih baik bagi banyak pelaku seni dan usaha kecil.
Pada pelaksanaannya, Festival KOPLING menghadirkan sejumlah penampil terkenal yang telah dikenal luas di kalangan masyarakat. Band-band dan grup koplo menyajikan penampilan penuh energi yang sukses menarik perhatian ribuan penonton.
Antusiasme penonton yang didominasi oleh anak muda menambah kemeriahan festival. Mereka terlihat menikmati setiap pertunjukan dan berinteraksi dengan para artis, menciptakan suasana yang hangat dan akrab di antara semua yang hadir.
Dukungan dari Bank dan Lembaga Keuangan terhadap UMKM
Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto, menyampaikan komitmen lembaga keuangan dalam mendukung UMKM. Dalam acara tersebut, dia menyebutkan bahwa BRI memiliki peran penting dalam mendukung pendanaan bagi pelaku usaha kecil. Festival KOPLING menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan berbagai produk UMKM kepada publik.
Agus juga menambahkan bahwa musik koplo memiliki kedekatan yang kuat dengan budaya UMKM di Indonesia. Oleh karena itu, festival sejenis direncanakan akan digelar di kota-kota besar lain, menjangkau lebih luas masyarakat.
Rencana untuk mengadakan festival serupa di kota-kota seperti Cibinong menjadi bukti tekad BRI dalam memajukan UMKM. Dengan dukungan yang kuat ini, pelaku UMKM diharapkan dapat berkembang dan semakin dikenal oleh masyarakat.
Perbaikan dan Evaluasi untuk Festival Selanjutnya
Menteri Maman menyampaikan bahwa sebagai acara perdana, terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Evaluasi akan dilakukan berdasarkan umpan balik dari pengunjung dan peserta, dengan harapan memperbaiki kekurangan di tahun-tahun mendatang.
Dia menekankan bahwa proses perbaikan adalah hal yang penting dalam setiap penyelenggaraan acara. Dengan belajar dari pengalaman, festival-festival berikutnya diharapkan dapat menjadi lebih baik dan lebih terorganisir.
Partisipasi para pegiat UMKM dan komunitas juga akan lebih digalakkan, dengan begitu acara-acara mendatang dapat melibatkan lebih banyak orang. Formasi yang lebih inklusif dan kolaboratif akan menjadi fokus utama dalam perencanaan acara di masa mendatang.
















