Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Maybank Indonesia bersama Katadata Insight Center, event Maybank Marathon tahun ini berhasil menciptakan dampak ekonomi yang cukup signifikan. Total perputaran uang dari acara ini mencapai Rp170,8 miliar, mengalami peningkatan yang mencolok dibandingkan Rp125 miliar pada tahun sebelumnya.
Peningkatan ini dipicu oleh pertumbuhan jumlah peserta yang mencapai 13.600 pelari, naik dari 12.700 peserta pada tahun sebelumnya. Selain itu, ada juga kenaikan belanja rata-rata setiap peserta dari Rp9,8 juta menjadi Rp12,5 juta, yang menunjukkan semakin tingginya perhatian masyarakat terhadap acara ini.
Dari total pengeluaran tersebut, komponen akomodasi menjadi pos terbesar dengan angka mencapai Rp3,8 juta. Selanjutnya, sektor wisata berkontribusi Rp3,4 juta, disusul dengan konsumsi makanan dan minuman yang mencapai Rp2,3 juta, transportasi darat Rp1,8 juta, dan suvenir Rp1,1 juta.
Melihat dari perspektif dampak ekonomi secara keseluruhan, efek gandanya mengakibatkan total dampak ekonomi meningkat menjadi Rp225,5 miliar. Ini merupakan kenaikan substansial dibandingkan Rp164 miliar pada tahun sebelumnya, menandakan bahwa event ini memberikan kontribusi positif yang tidak hanya dalam aspek olahraga, tetapi juga dalam perekonomian lokal.
Steffano Ridwan, Presiden Direktur Maybank Indonesia, menyatakan bahwa tren positif ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Ia mengingatkan bahwa jika memperhitungkan kerabat atau keluarga peserta yang ikut berkunjung, dampak ekonomi yang dihasilkan akan lebih besar lagi.
Dampak Ekonomi dari Acara Lari Besar di Bali
Setiap tahun, Bali menjadi tuan rumah berbagai acara bertaraf internasional, dan Maybank Marathon adalah salah satu yang terpopuler. Acara semacam ini tidak hanya menyatukan pelari, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Berdasarkan data, banyak pelari yang datang dari berbagai daerah hingga mancanegara. Mereka tidak hanya berkompetisi di lintasan, tetapi juga menjelajahi keindahan alam dan budaya Bali, yang pada akhirnya meningkatkan pemasukan bagi sektor pariwisata.
Komponen akomodasi adalah salah satu yang paling mendominasi pengeluaran peserta. Hotel dan penginapan sepanjang jalan maraton dibanjiri pemesan, yang mendatangkan keuntungan signifikan. Para pelari ini umumnya memilih untuk tinggal lebih lama, menikmati keindahan Bali sekaligus menyiapkan diri untuk berlari.
Di samping itu, konsumsi makanan dan minuman juga mengalami lonjakan. Restoran dan kafe yang berlokasi strategis sering kali diisi pelari dan keluarga mereka yang tengah mencari tempat untuk bersantap. Ini menciptakan ekosistem ekonomi yang saling mendukung di sekitar lokasi acara.
Selain itu, pendapatan dari sektor perbelanjaan suvenir juga tidak bisa diabaikan. Banyak pelari yang membeli barang-barang khas Bali sebagai kenang-kenangan, yang pada akhirnya memberikan keuntungan tambahan bagi pedagang lokal.
Perkembangan Acara Maraton di Indonesia
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat, popularitas acara maraton di Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Tidak hanya Maybank Marathon, berbagai jenis maraton dan fun run mulai muncul di berbagai daerah.
Tidakan ini tentu menunjukkan pergeseran pola pikir masyarakat yang kini lebih memperhatikan kesehatan. Melalui kegiatan berlari, banyak orang tidak hanya menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga menjalin hubungan sosial dengan pelari lainnya.
Dengan semakin banyaknya peserta yang terlibat dalam olahraga ini, event-event maraton menjadi sarana untuk mempromosikan pariwisata Indonesia secara keseluruhan. Pemerintah dan daerah setempat perlu terus mendukung inisiatif serupa untuk meningkatkan daya tarik wisatawan.
Dalam hal ini, peran sponsor seperti Maybank juga sangat penting. Mereka tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga menjadi pendorong bagi banyak pelari untuk berpartisipasi dalam acara ini, yang pada akhirnya memperbesar skala dan dampak ekonomi dari maraton.
Event-event ini juga menampilkan kesempatan bagi pelari pemula untuk belajar dari pelari profesional. Keterlibatan pelari berpengalaman sebagai mentor dapat meningkatkan kualitas acara dan memberikan pengalaman berharga bagi peserta.
Persiapan dan Pengelolaan untuk Gelaran Maraton yang Sukses
Dari sisi penyelenggaraan, persiapan yang matang merupakan kunci untuk suksesnya acara maraton. Tim penyelenggara perlu bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan sponsor.
Logistik menjadi salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi. Dari penyediaan air minum, fasilitas toilet, hingga rute yang aman, semua butuh perencanaan yang cermat agar pelari dapat berkompetisi dengan nyaman.
Selain itu, pengelolaan keamanan juga menjadi hal krusial. Tim keamanan harus siap sedia untuk menjaga agar semua peserta, penonton, dan relawan merasa aman, sehingga mereka dapat menikmati acara tanpa rasa khawatir.
Koordinasi yang baik antara pihak penyelenggara dan relawan juga penting. Relawan sering menjadi wajah dari acara ini dan berperan sebagai penghubung antara penyelenggara dan peserta, sehingga komitmen mereka dalam menjalankan tugas menjadi sangat berpengaruh.
Jika semua aspek ini dapat dikelola dengan baik, maka event maraton akan memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan bagi perekonomian dan pariwisata daerah setempat, serta memajukan olahraga di Indonesia secara keseluruhan.