PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan hasil keuangan yang membanggakan pada semester pertama tahun 2025. Laba bersih yang diraih mencapai Rp26,53 triliun, dengan total aset tercatat sebesar Rp2.106,37 triliun, tumbuh 6,52% dibandingkan dengan tahun lalu.
Dalam acara konferensi pers yang berlangsung di Kantor Pusat BRI, Direktur Utama Hery Gunardi menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai inisiatif dan transformasi yang dilakukan BRI. Stabilitas makroekonomi Indonesia juga menjadi faktor pendorong utama bagi pertumbuhan kinerja bank.
Keberhasilan tersebut dapat dipertahankan berkat program transformasi ‘BRIVolution Reignite’, yang terdiri dari tiga pilar: perbaikan struktur pendanaan, penguatan bisnis inti, serta pengembangan mesin pertumbuhan baru. Program ini tidak hanya fokus pada angka, tetapi juga mencakup aspek kultural yang berkelanjutan.
Pencapaian Kinerja Keuangan BRI pada Paruh Pertama 2025
Hasil kinerja keuangan BRI menunjukkan momentum pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan. Total aset BRI meningkat menjadi Rp2.106,4 triliun dengan penyaluran kredit yang tumbuh drastis hingga 6% menjadi Rp1.416,6 triliun. Hal ini menunjukkan komitmen BRI untuk terus memperkuat posisi sebagai bank terbesar di Indonesia.
Dominasi kredit UMKM adalah salah satu pencapaian yang perlu dicatat, di mana segmen ini menyumbang sekitar 80,32% dari total kredit yang disalurkan. Ini menunjukkan relevansi BRI sebagai bank yang mendukung sektor mikro dan kecil di tanah air.
Selain itu, rasio Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami kemajuan. Pertumbuhan DPK BRI tumbuh 6,7% year-on-year, mencapai Rp1.482,1 triliun, yang didorong oleh peningkatan dalam dana murah, seperti tabungan dan giro. Ini akan mendukung efisiensi biaya dan memperkuat fundamental bisnis.
Transformasi Digital BRI yang Mengagumkan
Transformasi digital menjadi salah satu fokus utama BRI untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik. Penggunaan aplikasi BRImo meningkat secara signifikan, dengan jumlah pengguna mencapai 42,7 juta dan volume transaksi yang melonjak hingga Rp3.231,7 triliun, meningkat 25,5% dari periode sebelumnya.
Bahkan, platform Qlola by BRI untuk nasabah korporasi juga menunjukkan performa yang baik, dengan volume transaksi meningkat 33,9%. Selain itu, aktivitas transaksi QRIS mengalami lonjakan 142,9%, menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital.
Strategi digital ini menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dan membantu meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air. Dengan perkembangan tersebut, BRI berharap dapat terus memperluas jangkauannya dan memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah.
Komitmen BRI dalam Mendukung Ekonomi Kerakyatan
Komitmen BRI untuk mendukung UMKM dan ekonomi kerakyatan tercermin dalam penyaluran kredit yang meningkat. Hingga akhir triwulan kedua 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp83,88 triliun kepada 1,8 juta debitur, menggarisbawahi dedikasi BRI dalam membantu pengusaha kecil.
Tak hanya itu, BRI juga menjalankan program pemberdayaan masyarakat dengan mendukung pengembangan desa-desa. Hingga kini, telah ada 4.625 Desa BRILian yang dibina, serta pengembangan 41.217 klaster usaha yang dilakukan melalui inisiatif KlasterkuHidupku.
Dengan demikian, BRI menunjukkan perannya yang berarti dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan membantu mengurangi ketimpangan di berbagai daerah. Melalui berbagai pelatihan yang dilakukan, lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM juga telah mendapat manfaat dari platform digital LinkUMKM untuk memperluas pasar.