Super Roti, sebuah usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal Semarang, telah meraih kesuksesan global dengan produk uniknya. Usaha ini telah mengubah pandangan konsumen terhadap bekatul, yang biasanya dianggap limbah, menjadi bahan baku roti dan pastry yang menarik minat pasar internasional.
Didirikan pada tahun 2011, Super Roti mulai dari dapur rumah tangga dengan produk berbahan dasar terigu. Seiring bertumbuhnya usaha, founder dan CEO Ismiyati melakukan inovasi dengan mengganti terigu menjadi bekatul, hasil sampingan dari penggilingan padi, yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Namun, perjalanan Super Roti tidaklah mudah. Sebelum menggunakan bekatul, produk ini sering ditolak oleh distributor karena dianggap kurang unik. Hal ini mendorong Ismiyati untuk mencari jalan keluar agar produknya berbeda dari yang lain dan menarik perhatian konsumen.
Ide untuk menggunakan bekatul muncul dari diskusi dengan teman di komunitas kesehatan. Ismiyati kemudian berinovasi untuk menciptakan roti bekatul yang berbeda. “Kami berusaha menghadirkan sesuatu yang bisa menarik perhatian orang,” ungkapnya.
Keberhasilan Super Roti juga didukung oleh bantuan dari Bank Indonesia (BI) yang memberikan program pemberdayaan UMKM. Sejak 2019, Super Roti menjadi mitra binaan BI, yang membawa banyak manfaat bagi pengembangan usaha ini, termasuk akses ke pameran internasional.
Menurut Ismiyati, partisipasi dalam pameran seperti Gayeng Expo membuka peluang bagi Super Roti untuk meraih pembeli dari luar negeri, termasuk di negara-negara Eropa dan Dubai. Kesempatan ini tidak hanya meningkatkan visibilitas produk tetapi juga meningkatkan omzet secara signifikan.
Namun, tidak ada kesuksesan yang tanpa tantangan. Selama pandemi, omzet Super Roti mengalami penurunan drastis. Meskipun demikian, pemulihan terjadi pada tahun 2022, ketika permintaan roti kembali meningkat.
Pentingnya Inovasi dalam Bisnis UMKM di Era Modern
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, inovasi merupakan kunci utama bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang. Dengan memanfaatkan bahan baku yang tidak biasa seperti bekatul, Super Roti menunjukkan bagaimana kekreatifan dapat membuka jalan baru menuju kesuksesan.
Inovasi juga membuat produk ini mampu bersaing di pasar internasional, yang sering kali didominasi oleh merek-merek besar. Ismiyati percaya bahwa konsumen modern cenderung mencari produk yang unik dan sustainable, sehingga Super Roti selangkah lebih maju.
Pentingnya inovasi tidak hanya terlihat dari penggantian bahan baku, tetapi juga dalam cara pemasaran. Dengan memanfaatkan media sosial dan platform online, Super Roti berhasil menjangkau pelanggan yang lebih luas dan beragam.
Strategi pemasaran yang tepat dan konsep produk yang menarik juga menjadi hal penting. Ismiyati dan timnya terus berupaya memahami tren dan kebutuhan konsumen, sehingga produk mereka dapat memenuhi ekspektasi pasar.
Tantangan yang Dihadapi UMKM Selama Pandemi dan Solusinya
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan terbesar bagi banyak pelaku UMKM, termasuk Super Roti. Turunnya omzet hingga 50% pada tahun 2020 menjadi salah satu bukti nyata dampak dari krisis global ini.
Meski kondisi sulit, Ismiyati tidak menyerah. Dia berusaha untuk menemukan solusi dan inovasi baru untuk menarik kembali pelanggan. Penyesuaian dalam produksi dan pemasaran menjadi kunci untuk bertahan.
Selain itu, dukungan dari Bank Indonesia dalam bentuk pendampingan juga memberikan dampak positif. Banyak UMKM yang terpilih sebagai binaan mendapatkan akses ke sumber daya dan jaringan yang dapat membantu mereka beradaptasi dengan situasi yang dinamis.
Dengan adanya program digitalisasi yang ditawarkan BI, pelaku UMKM didorong untuk beralih ke penjualan online, yang menjadi semakin penting di tengah pembatasan sosial.
Peran Bank Indonesia dalam Pemberdayaan UMKM
Bank Indonesia telah memainkan peranan signifikan dalam memberdayakan UMKM di Indonesia. Dengan strategi yang mencakup berbagai pendekatan, BI membantu UMKM untuk naik kelas dan memasuki pasar global.
Pendekatan yang diambil oleh BI terdiri dari perkuatan permintaan pasar serta peningkatan kapasitas UMKM melalui digitalisasi. Ini termasuk kurasi, pemasaran, dan business matching antara UMKM dengan mitra internasional.
Sebagai bagian dari upayanya untuk mendigitalkan UMKM, BI meluncurkan aplikasi yang memudahkan pelaku usaha dalam mengelola buku keuangan dan meningkatkan daya saing. Semua ini bertujuan untuk mendorong UMKM agar lebih siap menghadapi tantangan di era digital.
Beberapa pelaku UMKM binaan BI bahkan berhasil menembus pasar luar negeri, menunjukkan bahwa dengan program pendampingan yang tepat, UMKM dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal.