Pertamina Patra Niaga telah menjalin kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor untuk menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai dugaan adanya Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tercampur air di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Tindakan ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk memberikan pelayanan yang responsif dan transparan kepada konsumen.
Tim gabungan telah melakukan pemeriksaan di 16 SPBU di Kota Bogor, termasuk SPBU Pajajaran Azra dan SPBU Pajajaran Bogor Timur. Dari total 28 SPBU Pertamina yang beroperasi di wilayah tersebut, hanya 16 yang telah diuji dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada satu pun BBM yang terkontaminasi air.
Pemeriksaan dilakukan dengan prosedur yang rinci, meliputi pengecekan tangki timbun dan pemantauan alur distribusi. Metode pengujian visual juga digunakan, termasuk penggunaan tabung ukur glassware dan pengujian menggunakan pasta air untuk memastikan kualitas BBM yang dijual.
Langkah-Langkah Pemeriksaan Kualitas BBM di SPBU
Prosedur pemeriksaan BBM yang diterapkan melibatkan beberapa tahapan penting. Di antaranya, tim melakukan pengecekan terhadap tangki penyimpanan dan memantau rantai distribusi BBM dari pusat hingga ke SPBU.
Pengujian menggunakan indikator visual dilakukan dengan metode yang sangat teliti. Tabung ukur glassware dan alat bantu lain digunakan untuk mengukur kemungkinan kontaminasi air dalam BBM yang tersedia di SPBU.
Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan mencelupkan pasta air ke dalam tabung ukur BBM. Jika pasta tersebut berubah warna menjadi merah, ini menjadi indikasi adanya pencampuran air pada BBM.
Hasil dari pemeriksaan di seluruh SPBU yang ditinjau menunjukkan bahwa tidak ada perubahan warna pada pasta. Hal ini menandakan bahwa semua BBM yang diuji adalah murni dan terbebas dari kontaminasi air.
Pemeriksaan kualitas BBM ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi konsumen, serta menjamin integritas produk yang mereka gunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Pentingnya Melaksanakan SOP dan Pengawasan Rutin
Dalam upaya menjaga kualitas BBM, pihak SPBU telah menjelaskan bahwa mereka selalu melaksanakan SOP yang ditetapkan. Setiap pagi sebelum mulai beroperasi, mereka mengadakan pengecekan rutin terhadap semua produk yang ada.
Prosedur ini bukan hanya untuk memastikan bahwa kualitas BBM tetap terjaga, tetapi juga sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya masalah di lapangan. Pengawas dari setiap SPBU siap untuk melaksanakan tugas ini setiap hari.
Wakil dari SPBU Pajajaran, Irawan, mengingatkan bahwa sistem pengecekan dilakukan secara digital maupun manual. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan konsisten dalam menjaga kualitas BBM yang mereka jual.
Seluruh anggota tim di SPBU bekerja sama dengan UPTD Metrologi Legal Kota Bogor untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap kualitas BBM. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari tata kelola layanan yang baik.
Dengan adanya SOP yang ketat ini, diharapkan masyarakat dapat merasa nyaman dan memiliki kepercayaan penuh terhadap produk BBM yang mereka beli.
Seruan untuk Masyarakat Agar Tidak Resah
Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina, Muslim Darmawan, menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik terkait isu yang beredar mengenai kualitas BBM. Dia menekankan bahwa kualitas dan kepuasan pelanggan adalah prioritas utama bagi Pertamina.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa semua proses uji dan pemeriksaan telah dilakukan secara transparan dan hasilnya menunjukkan bahwa BBM Pertamina di Kota Bogor aman untuk digunakan. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.
Pertamina juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Penyebaran informasi yang keliru dapat menyebabkan kekhawatiran yang tidak berdasar di kalangan konsumen.
Pihak Pertamina menegaskan bahwa pengawasan mutu layanan akan terus dilakukan dan semua SPBU di Kota Bogor tetap beroperasi secara normal dengan pengendalian berkala. Jika adanya masalah atau kejanggalan, masyarakat diminta untuk segera menyampaikannya kepada pihak berwenang.
Harapan Pertamina adalah agar masyarakat dapat terus menggunakan produk-produk mereka dengan percaya diri, tanpa khawatir akan masalah kualitas yang telah terkonfirmasi tidak ada.
















