Pebulu tangkis nasional, Rachel Allessya Rose dan Febi Setianingrum, berhasil melaju ke babak 16 besar Arctic Open 2025 setelah menaklukkan pasangan dari Tiongkok, Keng Shu Liang dan Li Hua Zhou. Dalam pertandingan yang berlangsung di Vantaan Energia Areena pada Rabu, 8 Oktober, mereka meraih kemenangan dalam dua game dengan skor 22-20 dan 21-17.
Dalam game pertama, Rachel dan Febi memulai dengan baik, meraih keunggulan 4-1. Meskipun begitu, pasangan Tiongkok itu berhasil mengejar dan menyalip hingga sempat unggul 10-11.
Saat interval, Keng dan Li terus memimpin, bahkan hampir mengamankan game pertama dengan skor 20-18. Namun, Rachel dan Febi tidak menyerah, mereka berhasil menyamakan kedudukan dan meraih kemenangan dengan skor 22-20 setelah bermain ketat.
Kemenangan yang Menegangkan di Game Pertama
Keberhasilan Rachel dan Febi di game pertama bukan tanpa perjuangan. Mereka sempat tertinggal, namun berkat ketenangan dan strategi yang tepat, mereka mampu merebut kemenangan. Setelah menyamakan kedudukan, tekanan yang dirasakan pasangan Tiongkok tidak mudah dilepaskan.
Pertandingan berlangsung dengan intensitas tinggi, menampilkan teknik dan keterampilan luar biasa dari kedua tim. Setiap poin diperjuangkan dengan gigih, dan mengharuskan mereka untuk tetap fokus dan tenang di saat-saat kritis.
Setelah perolehan poin yang ketat, Rachel dan Febi menunjukkan ketangguhan mental yang luar biasa. Mereka memanfaatkan setiap celah yang ditemukan lawan dengan taktik permainan cepat, mengubah irama permainan sesuai kebutuhan saat menghadapi tekanan.
Strategi Menentukan di Game Kedua
Memasuki game kedua, Rachel dan Febi kembali menampilkan performa yang solid. Mereka mengawali dengan keunggulan tipis 11-9, menunjukkan bahwa mereka belajar dari kesalahan di game pertama. Menjaga konsentrasi dan tidak kehilangan fokus sangatlah penting pada tahap ini.
Dengan memanfaatkan kecepatan dan ketepatan, mereka berhasil mempertahankan keunggulan dan mengakhiri permainan dalam waktu 41 menit. Kemenangan ini menunjukkan kematangan dan peningkatan kemampuan mereka sebagai pasangan ganda putri.
Usai pertandingan, Rachel menyatakan bahwa meskipun mereka memulai dengan sangat baik, tetap ada momen-momen tegang yang bisa mengganggu konsentrasi mereka. Febi juga menambahkan tentang perlunya perbaikan dalam pertahanan untuk meningkatkan kualitas permainan mereka ke depan.
Tantangan Melawan Lawan Bertubuh Tinggi
Rachel dan Febi menyadari bahwa lawan mereka, Keng dan Li, memiliki keunggulan fisik berupa postur tinggi yang membuat serangan bola atas mereka sangat berbahaya. Selain itu, panjang jangkauan mereka menambah kesulitan tersendiri bagi Rachel dan Febi.
Namun, Rachel menyebutkan bahwa mereka berhasil menemukan celah dalam permainan lawan dengan mengandalkan kecepatan. Hal ini terbukti efektif dalam mengatasi tekanan yang diberikan oleh lawan yang memiliki kemampuan yang cukup merata.
Pertandingan ini menjadi salah satu tonggak penting bagi mereka, menguji ketahanan mental dan kemampuan bermain di bawah tekanan. Kemenangan ini bukan hanya menunjukkan skill mereka di lapangan, tetapi juga semangat juang yang tinggi dalam kompetisi internasional.