Kunjungan wisatawan mancanegara menuju Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan Malaysia tetap menjadi negara penyumbang terbesar. Berdasarkan data terbaru, 15,39 persen dari total 1,51 juta kunjungan yang tercatat pada Agustus 2025 berasal dari wisatawan Malaysia. Peningkatan ini menjadi indikasi kuat tentang keinginan masyarakat dari negara tetangga untuk menjelajahi keindahan dan pengalaman yang ditawarkan Indonesia.
Kementerian Pariwisata dan Badan Pusat Statistik mencatat bahwa kerjasama antara penyedia jasa penerbangan dan sektor pariwisata telah berhasil mendongkrak angka kunjungan. AirAsia MOVE berperan aktif dalam berbagai promosi pariwisata dari Juli hingga Oktober 2025, yang menghasilkan total kunjungan lebih dari 68 ribu orang dari Malaysia. Ini menunjukkan betapa efektifnya strategi pemasaran yang telah diterapkan.
Wisman dari Malaysia mayoritas merupakan generasi milenial dan Gen Z yang berusia antara 20 hingga 44 tahun. Survei menunjukkan bahwa segmen ini mencakup sekitar 74 persen dari total kedatangan, mereka dikenal sebagai individu yang selalu mencari pengalaman baru dan cenderung aktif membagikan momen perjalanan di media sosial. Dukungan dari teknologi komunikasi ini juga berfungsi untuk meningkatkan daya tarik wisata Indonesia di ranah digital.
Peningkatan Kunjungan Wisatawan Melalui Strategi Promosi Bersama
Pencapaian kunjungan wisatawan yang meningkat perlu didukung oleh strategi pemasaran yang tepat. Kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan AirAsia MOVE menjadi model kerja yang efektif dalam menarik minat turis, terutama dari Malaysia. Melalui kampanye yang terencana, mereka bisa menghadirkan berbagai daya tarik wisata yang relevan dan menarik bagi wisatawan muda.
Kampanye #MacamLokal yang diluncurkan bertujuan untuk memberikan pengalaman otentik kepada wisatawan. Dalam rangka menjaga relevansi, promosi ini mengedepankan aspek kuliner, budaya, alam, dan keramahan penduduk lokal. Bagi generasi milenial, pengalaman ini bukan hanya sekedar perjalanan, tetapi juga kesempatan untuk menjelajahi budaya lokal yang unik.
Aktivitas seperti familiarisation trip juga sangat penting dalam membangun hubungan baik dengan para influencer dan kreator konten dari Malaysia. Ini bertujuan untuk menambah eksposur destinasi Indonesia di platform media sosial. Dampaknya, promosi yang dilakukan menjadi lebih organik dan mampu menarik perhatian lebih banyak wisatawan.
Peran Generasi Milenial dalam Pengembangan Pariwisata Indonesia
Generasi milenial dan Gen Z memiliki pengaruh besar dalam membentuk tren perjalanan saat ini. Dengan tingkat kepopuleran penggunaan media sosial yang tinggi, mereka dapat membagikan pengalaman mereka secara instan kepada audiens yang luas. Hal ini menjadikan mereka sebagai penggerak utama dalam mempromosikan destinasi wisata Indonesia.
Masyarakat dari generasi ini dikenal sangat aktif dalam mencari kegiatan yang bukan hanya menyenangkan tetapi juga memberikan makna. Mereka menginginkan perjalanan yang dapat memberikan pengalaman mendalam dan bukan sekadar kunjungan biasa. Oleh karena itu, destinasi yang mampu menawarkan hal tersebut berpotensi lebih menarik perhatian mereka.
Dengan banyaknya informasi yang tersedia, generasi milenial cenderung melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk berkunjung. Aspek keberlanjutan, kebersihan, dan budaya lokal sering kali menjadi pertimbangan utama bagi mereka. Dalam hal ini, Indonesia menawarkan banyak peluang untuk memenuhi preferensi ini.
Strategi dan Inisiatif untuk Mencapai Target Pariwisata yang Lebih Tinggi
Agar dapat mengoptimalkan potensi pariwisata, penting untuk terus melakukan inovasi dalam strategi promosi. Kolaborasi lintas sektor akan sangat membantu dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan ini. Misalnya, melibatkan komunitas lokal dalam setiap acara yang digelar akan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak.
Inisiatif berbasis teknologi juga perlu diperhatikan, seperti aplikasi pariwisata yang dapat membantu pengunjung dalam menyusun rencana perjalanan yang sesuai. Dengan menyediakan informasi yang akurat dan up-to-date, traveller dapat merasakan kenyamanan dan kepraktisan saat berkunjung. Penggunaan teknologi menjadi faktor kunci dalam menarik minat para wisatawan muda.
Program-program pelatihan bagi penyedia jasa pariwisata lokal juga harus diperkuat. Membangun keterampilan bagi masyarakat agar siap melayani turis dengan baik adalah salah satu langkah strategis. Kualitas pelayanan yang baik akan memberikan pengalaman positif yang diingat oleh setiap wisatawan setelah pulang.
















