IDigitalisasi pendidikan semakin menjadi kebutuhan mendesak di era modern ini. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui kolaborasi antara institusi pendidikan dan teknologi terkini.
Herbert Sim, yang dikenal sebagai tokoh blockchain internasional, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengumumkan kemitraan berfokus pada penelitian dan pengembangan berbasis kecerdasan buatan (AI). Dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, kemitraan ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar mahasiswa di Indonesia.
Memperkenalkan Inovasi Digital ke dalam Pendidikan Tinggi
Kerja sama ini bertujuan untuk menghadirkan teknologi generatif dan platform pembelajaran modern serta memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan digital mereka. Sim percaya bahwa integrasi AI dalam pembelajaran akan mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan generasi muda.
“Kami memasuki era di mana pengetahuan dan kreativitas bertemu melalui AI. Kolaborasi kami dengan ITS akan memberdayakan generasi inovator berikutnya,” ucap Sim dalam pernyataan resminya.
Dengan penerapan alat pembelajaran berbasis AI dalam kurikulum, mahasiswa akan merasakan pengalaman langsung dalam pembuatan video berbasis teks. Program ini mengedepankan kolaborasi antar fakultas dan lokakarya untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis.
Teknologi AI untuk Menciptakan Konten Berkualitas
Platform yang digunakan dalam kemitraan ini akan memanfaatkan pemrosesan bahasa alami untuk mengubah teks menjadi video berkualitas tinggi. Pendekatan ini tidak hanya mendukung pembelajaran akademik tetapi juga membantu mahasiswa dalam proyek kreatif mereka.
Rektor ITS, Prof. Bambang Pramujati, menekankan bahwa penggunaan AI dalam pendidikan menciptakan peluang baru dalam pengembangan metode pembelajaran inovatif. “Dengan kolaborasi ini, siswa kami akan memperoleh keterampilan praktis yang relevan,” jelasnya.
Kemitraan ini sejalan dengan tujuan nasional transformasi pendidikan digital yang diharapkan dapat mempercepat proses inovasi di perguruan tinggi. Salah satu inisiatif yang diusung adalah penelitian tentang cara-cara baru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan.
Pentingnya Kolaborasi untuk Pengembangan Pendidikan
Dalam era transformasi digital, dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi sangat penting untuk memperkuat infrastruktur akademik. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta ini juga diharapkan dapat menciptakan model kemitraan yang lebih baik dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia.
Kepala Pusat Kajian Pembangunan Industri dan Kebijakan Publik ITS, Dr. Arman Hakim Nasution, mengungkapkan bahwa kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengalaman belajar mahasiswa. Integrasi berbagai teknologi mutakhir menjadi kunci untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan global.
Melalui program yang telah disusun, mahasiswa diharapkan dapat mengenal dan memahami prinsip dasar AI serta cara penerapannya dalam berbagai konteks. Ini merupakan langkah yang sangat penting ke depan untuk memastikan pendidikan di Indonesia sejalan dengan perkembangan global.
Visi Masa Depan dalam Pendidikan Digital di Indonesia
Kolaborasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membuka potensi dan kreativitas mahasiswa. Sim menegaskan bahwa inisiatif ini dirancang untuk memberikan akses yang lebih luas terhadap teknologi dan inovasi yang ada.
“Kami ingin generasi mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen teknologi tetapi juga produsen kreatif yang bisa menciptakan solusi inovatif bagi tantangan yang ada,” ujar Sim. Dengan mengedepankan kolaborasi, pihaknya berharap mahasiswa dapat mengembangkan ide-ide yang dapat mengubah masa depan.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi melihat kemitraan ini sebagai satu langkah maju dalam mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang kompeten di bidang teknologi. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, inovasi dalam pendidikan menjadi prioritas utama.