Sinergi yang terbangun dalam Holding Ultra Mikro (UMi) memberikan kontribusi signifikan terhadap percepatan inklusi keuangan di Indonesia. Melalui kolaborasi strategis antara beberapa entitas, akses permodalan bagi pelaku usaha mikro dan ultra mikro semakin terbuka, memperkuat ketahanan ekonomi di tingkat akar rumput.
Sampai kuartal II-2025, Holding UMi telah mencatat 34,7 juta debitur aktif dengan total pembiayaan mencapai Rp 631,9 triliun. Dalam rincian tersebut, bank utama memberikan kontribusi terbesar, diikuti oleh lembaga lain yang juga berperan penting dalam distribusi modal.
Direktur Micro UMi, Akhmad Purwakajaya, menegaskan bahwa pencapaian ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas lapangan kerja dan memperluas kewirausahaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di seluruh Indonesia.
Pentingnya Sinergi dalam Program Ultra Mikro untuk Inklusi Keuangan
Kolaborasi antara berbagai lembaga dalam Holding UMi memberikan harapan baru bagi pelaku usaha mikro. Sinergi ini memungkinkan akses layanan keuangan yang lebih mudah dan terjangkau bagi pengusaha di daerah terpencil.
Dengan lebih dari 1.031 outlet Senyum yang tersebar, nasabah kini dapat mengakses produk dan layanan tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Aksesibilitas ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan monetisasi usaha mikro di pelosok daerah.
BRI telah membuktikan komitmennya untuk tidak hanya memberikan modal, tetapi juga melakukan pendampingan bagi pelaku usaha mikro. Program-program seperti Rumah BUMN dan Desa BRILiaN bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dan menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
Program Pemberdayaan untuk Meningkatkan Daya Saing Pelaku Usaha
Selain pembiayaan, pelaksanaan program pengembangan kapasitas sangat krusial untuk meningkatkan daya saing. Edukasi literasi keuangan menjadi fokus utama agar pelaku usaha paham dalam mengelola keuangan mereka.
Pelatihan kewirausahaan juga menjadi bagian dari komitmen untuk membangun kemampuan pengusaha. Dengan program ini, diharapkan lebih banyak pelaku usaha yang mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi.
Dalam upaya pemberdayaan, Holding UMi melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap program yang diluncurkan. Ini bertujuan agar mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga ikut serta dalam pengambilan keputusan.
Strategi Pertumbuhan yang Berbasis pada Kearifan Lokal
BRI telah berhasil mencatat pertumbuhan kredit yang signifikan, bersumber dari segmen UMKM. Dengan porsi yang mencapai 80,32%, penyaluran kredit menjadi penopang utama dalam strategi pertumbuhan.
Tumbuhnya perekonomian di level mikro akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat secara umum. Ini adalah wujud nyata dari inklusi keuangan yang diusung oleh Holding UMi.
Keberhasilan dalam mendistribusikan pembiayaan ini mengikuti analisis dan pengembangan strategi yang berbasis pada kearifan lokal. Dengan memahami kebutuhan spesifik di setiap daerah, program-program yang diusung dapat lebih efektif dalam menjawab tantangan yang ada.