Belakangan ini, sebuah video yang menunjukkan keluhan seorang sopir truk di Sumatera Utara mengenai mogoknya kendaraan setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar menjadi viral di media sosial. Kejadian ini menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi terkait kualitas BBM yang beredar di pasaran.
Fahrougi Andriani Sumampouw, sebagai Area Manager Communication, Relations & CSR di Pertamina Sumbagut, memberikan penjelasan mengenai insiden tersebut. Lokasi kejadian adalah di SPBU 14.203.159 yang terletak di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.
Setelah video tersebut menjadi perhatian, Pertamina langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas BBM di lokasi. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap laporan masyarakat yang khawatir mengenai potensi adanya pencemaran dalam bahan bakar.
Pemeriksaan Kualitas BBM dan Tanggapan Pertamina
Pertamina melakukan investigasi mendalam untuk memastikan kualitas Bahan Bakar Minyak di SPBU yang bersangkutan. Tim teknis Pertamina bersama pihak pengelola SPBU segera memeriksa kondisi tangki penyimpanan, nozzle dispenser, dan bahkan mengambil sampel BBM untuk diuji laboratorium.
Dari hasil pemeriksaan awal, ada indikasi bahwa air mungkin telah bercampur dengan BBM di sistem penyimpanan. Hal ini menunjukkan perlunya perbaikan fisik di area pengisian agar masalah serupa tidak terulang.
Pada saat yang sama, pihak SPBU bertanggung jawab dengan mengganti kerugian kepada konsumen yang mengalami masalah kendaraan setelah pengisian BBM. Mereka menawarkan perbaikan dan membantu pengendara yang terdampak oleh insiden ini.
Dampak dan Reaksi Masyarakat terhadap Insiden Ini
Setelah video sopir truk tersebut viral, banyak pengguna media sosial yang memberikan komentar beragam. Sebagian besar mendesak agar pihak Pertamina segera turun tangan untuk memastikan kwalitas BBM di wilayah tersebut. Masyarakat mulai lebih skeptical sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki.
Video tersebut memperlihatkan bagaimana sopir menunjukkan bahwa solar yang seharusnya berwarna jernih justru tampak keruh dan berwarna, seakan bercampur air. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan dan kinerja kendaraan yang menggunakan BBM tersebut.
Sebagian pengguna media sosial juga menyoroti pentingnya pengawasan kualitas BBM yang beredar di pasaran. Dengan adanya kejadian ini, banyak yang berharap agar kualitas BBM lebih terjamin untuk mencegah kerugian lebih lanjut di kalangan konsumen.
Langkah-langkah Proaktif untuk Memastikan Kualitas BBM
Pertamina, sebagai lembaga penyalur resmi, menunjukkan komitmennya untuk menjaga standar operasional dan mutu produk. Selama investigasi berlangsung, penyaluran BBM di SPBU yang bersangkutan dihentikan sementara waktu. Langkah ini diperlukan untuk menjamin keamanan konsumen dan memulihkan kepercayaan publik.
Kepala Area Pertamina mengingatkan bahwa setiap lembaga penyalur resmi diwajibkan untuk mematuhi ketentuan dan regulasi yang ditetapkan. Upaya ini menjadikan kepuasan dan keamanan konsumen sebagai prioritas utama.
Jika ditemukan adanya pelanggaran, pihaknya tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas. Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab Pertamina untuk menjaga reputasi dan pelayanan mereka di mata publik.
















