Kisah hilangnya Michael Rockefeller, putra dari keluarga kaya raya Amerika, menjadi salah satu misteri yang paling menarik dan meresahkan. Pada tahun 1961, di sebuah daerah terpencil di Papua, ia hilang begitu saja setelah mencoba menjelajahi kebudayaan lokal yang kaya. Meskipun banyak teori bermunculan, hingga kini tidak ada yang bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
Michael Rockefeller adalah seorang antropolog muda dan anak dari Nelson Rockefeller, mantan Wakil Presiden AS. Dalam perjalanan awalnya ke Papua, dia menghabiskan waktu bersama tim Universitas Harvard untuk mendokumentasikan budaya Suku Dani dan menghasilkan film dokumenter yang berjuluk Dead Birds. Dalam proyek tersebut, Michael berperan sebagai fotografer sekaligus teknisi suara, sekaligus mengumpulkan artefak untuk museum keluarganya.
Ketertarikan Michael terhadap Papua tidak berhenti di situ. Ia melakukan perjalanan lanjutan ke wilayah Asmat, sebuah daerah yang terkenal akan seni budaya dan tradisi yang unik. Dalam misi ini, ia didampingi oleh Rene Wassing, seorang pakar seni dari Belanda, beserta dua pemandu lokal. Mereka menavigasi Sungai Betsj yang terkenal akan arus deras dan buaya.
Peristiwa Tragis yang Mengubah Segalanya di Papua
Perjalanan mereka berakhir dengan tragis pada 18 November 1961, saat badai menghantam perahu mereka dan membuatnya terbalik. Dalam keadaan panik, Michael memutuskan untuk berenang menuju daratan sambil membawa jerigen kosong yang diikatkan di pinggangnya untuk memudahkan perjalanan. Rene Wassing dan dua pemandu tersebut berhasil selamat, namun keberadaan Michael masih menjadi misteri.
Wassing menyatakan, “Saya yakin dia tidak sampai ke daratan. Arusnya luar biasa deras,” saat diwawancarai oleh media. Ketidakpastian ini memicu kegundahan hati banyak orang, termasuk keluarga Rockefeller yang sangat berharap dapat menemukan Michael.
Tragedi ini mengundang perhatian besar, dan Nelson Rockefeller terbang ke Papua untuk memantau pencarian yang dilakukan oleh pemerintah AS dan Belanda. Namun, pencarian yang intensif selama berhari-hari tidak membuahkan hasil. Michael dianggap hilang tanpa bekas, membawa banyak pertanyaan dan kegalauan bagi orang-orang terdekatnya.
Teori-Teori Mengenai Hilangnya Michael Rockefeller
Setelah hilangnya Michael, sejumlah teori mulai beredar di kalangan publik. Salah satu teori yang paling kontroversial berasal dari buku Carl Hoffman yang berjudul Savage Harvest. Dalam bukunya, Hoffman mengusulkan bahwa Michael mungkin telah dibunuh dan dimakan oleh suku lokal. Namun, teori ini tidak pernah bisa dibuktikan secara valid.
Beberapa spekulasi lainnya memperkirakan bahwa ia mungkin tenggelam di sungai yang berarus deras atau mungkin dimangsa oleh buaya, yang memang banyak terdapat di daerah tersebut. Ada juga kemungkinan bahwa dia memilih untuk menghilang dan hidup di antara penduduk setempat, mengadopsi gaya hidup mereka.
Setiap teori menghadirkan gambaran berbeda mengenai apa yang mungkin terjadi pada Michael. Meski beberapa orang merasa ada saja kemungkinan lain yang harus dipertimbangkan, kebenaran tetap menjadi suatu hal yang samar. Seiring berjalannya waktu, misteri ini tetap menjadi topik diskusi di berbagai kalangan.
Misteri yang Tak Pernah Terpecahkan seiring Berjalannya Waktu
Hingga lebih dari enam dekade berlalu, hilangnya Michael Rockefeller masih menyisakan banyak pertanyaan. Keluarga Rockefeller terus berharap mendapatkan jawaban, meskipun kenyataannya menunjukkan bahwa semakin banyak teori yang muncul semakin jauh mereka dari kebenaran. Banyak orang yang tertarik untuk menyelidiki misteri ini dan terus mencari bukti-bukti baru.
Keberadaan artefak yang mungkin dikumpulkan Michael juga menjadi incaran banyak pihak. Artefak tersebut bisa memberikan petunjuk tentang budaya serta kehidupan masyarakat Papua pada waktu itu. Namun, meskipun banyak upaya pencarian yang dilakukan, kebanyakan dari artefak tersebut tidak pernah ditemukan.
Ketertarikan terhadap misteri ini tidak akan pernah sirna, baik di kalangan sejarahwan, penggemar budaya, maupun mereka yang memiliki hubungan dengan keluarga Rockefeller. Dengan setiap generasi baru, kisah ini terus diceritakan dan semakin membuat orang penasaran. Michael Rockefeller mungkin telah hilang, tetapi kenangannya tetap hidup dalam cerita serta misteri yang menyertainya.