Tren makeup terbaru di kalangan Gen Z, yang dikenal dengan nama “Tired Girl,” menawarkan pendekatan baru dalam dunia kecantikan. Riasan ini merayakan tampilan yang seolah-olah mencerminkan seseorang yang belum tidur atau mengalami kelelahan, membawa nuansa otentik ke dalam gaya berpakaian mereka.
Contoh yang menonjol dari tren ini adalah riasan wajah Jenna Ortega yang terlihat di banyak promo untuk serial “Wednesday.” Dengan sentuhan makeup yang tampak muram dan bibir ungu, ia berhasil menonjolkan esensi dari konsep “Tired Girl” yang merayakan ketidaksempurnaan.
Konsep ini menantang standar kecantikan yang selama ini ada, di mana orang-orang berusaha tampil segar dan terjaga. Dalam sejarahnya, penampilan kelelahan sering diidentikkan dengan negatif, seperti masalah kesehatan atau penuaan.
Menyelami Tren Makeup “Tired Girl” di Kalangan Gen Z
Tren “Tired Girl” bukan sekadar fenomena superficial, tetapi juga mencerminkan perubahan cara pandang generasi muda terhadap kecantikan. Kehadiran media sosial telah memungkinkan berbagai bentuk ekspresi, dan Gen Z memanfaatkan platform tersebut untuk menunjukkan keaslian mereka.
Dalam tren ini, tak jarang orang merangkul ketidaksempurnaan, alih-alih berusaha menutupinya. Mereka menampilkan diri dengan cara yang dianggap kurang sempurna namun tetap menarik.
Riasan yang mengusung tema ini bisa dibilang radikal, dengan menggugurkan standar kecantikan konvensional. Ini membuka kesempatan bagi individu untuk bereksperimen dan menemukan gaya yang unik bagi diri mereka.
Ketika Gen Z mencoba gaya ini, mereka tidak hanya mengenakan makeup tetapi juga menyampaikan pesan tentang kejujuran diri. Keberanian untuk tampil ‘berbeda’ menciptakan ikatan kuat antar penggemar tren ini.
Sejarah dan Evolusi Standar Kecantikan
Sejak zaman dahulu, standar kecantikan telah berevolusi, terpengaruh oleh berbagai faktor sosial dan budaya. Di berbagai era, penampilan yang dianggap ideal seringkali merupakan hasil dari tekanan sosial yang kuat.
Untuk memahami tren “Tired Girl,” kita perlu melihat bagaimana pandangan masyarakat terhadap kecantikan telah berubah. Masyarakat masa lalu sering kali mengasosiasikan penampilan lelah dengan eksklusivitas dan status sosial.
Seiring berjalannya waktu, perubahan dunia modern turut memperkuat pergeseran standar ini. Media, film, dan budaya pop berperan besar dalam membentuk citra cantik, tetapi kini masyarakat lebih terbuka untuk merayakan keragaman dan keaslian.
Dengan menyadari hal ini, kita bisa lebih memahami bagaimana “Tired Girl” muncul sebagai tren yang membawa angin segar, menawarkan pandangan baru tentang kecantikan. Ini bukan sekadar tentang makeup, melainkan tentang penerimaan diri yang lebih luas.
Dampak Media Sosial terhadap Tren Makeup
Media sosial telah berkontribusi besar terhadap penyebaran tren “Tired Girl.” Platform seperti TikTok dan Instagram menjadikan tren ini viral dengan cepat, memberikan visi baru kepada kaum muda tentang apa yang dianggap cantik.
Pengguna sering membagikan tutorial dan tips untuk meraih tampilan ini, yang semakin memperkuat popularitasnya. Melalui berbagai video kreatif, mereka menunjukkan bahwa merayakan ketidaksempurnaan adalah sebuah pilihan yang berani.
Tidak hanya itu, interaksi antar pengguna di platform tersebut membangun komunitas yang saling mendukung. Mereka berbagi pandangan dan pengalaman, pencapaian dalam eksperimentasi makeup menjadi momen yang dirayakan bersama.
Kemudahan dalam berbagi dan mendemonstrasikan tren ini membuat lebih banyak orang merasa nyaman untuk mencoba gaya baru. Ini membuktikan bahwa media sosial tidak hanya menjadi ruang untuk berbagi namun juga untuk belajar dan bereksperimen.