Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, menekankan pentingnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemacu utama perekonomian yang adil dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Dalam seminar nasional baru-baru ini, ia mengutarakan urgensi BUMN untuk menjalankan amanat konstitusi dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Afriansyah menjelaskan bahwa forum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat komitmen BUMN sebagai penjaga perekonomian negara, sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Ia mengingatkan, untuk mencapai pemerataan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi tidak cukup hanya difokuskan pada keuntungan semata.
Melalui seminar tersebut, BUMN diharapkan tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga berperan sebagai instrumen negara dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks ini, BUMN memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan ekonomi dan mengelola sumber daya nasional untuk kepentingan semua lapisan masyarakat.
BUMN sebagai Pilar Ekonomi Nasional yang Berkeadilan
Dalam pandangan Afriansyah, BUMN dituntut untuk mengedepankan prinsip kekeluargaan dalam menjalankan misinya. Perekonomian Indonesia harus dibangun berdasarkan usaha bersama, bukan semata-mata berbasis individu atau perusahaan. Hal ini merupakan refleksi dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pasal 33 UUD 1945.
Afriansyah menegaskan bahwa perekonomian yang berkeadilan harus mengedepankan pemerataan, bukan sekadar pertumbuhan. Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan BUMN tidak hanya diukur dari aspek finansial, tetapi juga kontribusinya terhadap masyarakat luas.
Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di BUMN untuk menghadapi tantangan perekonomian. Karyawan yang terlatih dan berkompeten dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan perusahaan dan negara.
Afriansyah juga menggarisbawahi pentingnya hubungan kerja yang harmonis dalam lingkungan BUMN. Ia mendorong penerapan Hubungan Industrial Pancasila (HIP) yang mengedepankan gotong royong, musyawarah, dan mufakat sebagai landasan dalam berinteraksi di tempat kerja.
Implementasi Hubungan Industrial Pancasila dalam BUMN
Menegaskan pentingnya HIP, Afriansyah menyatakan bahwa hubungan industrial ini bukan sekadar mekanisme administratif, melainkan keterwakilan semangat konstitusi. Ia mendorong agar nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam setiap aspek hubungan kerja agar BUMN dapat berfungsi secara maksimal.
Penerapan prinsip kekeluargaan di BUMN dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan adil. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk menjadikan pekerja sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Selain itu, pengusaha diharapkan tidak hanya memikirkan keuntungan, tetapi juga tanggung jawab sosial dan moral dalam menciptakan tempat kerja yang adil. Sinergi antara perusahaan, pekerja, dan pemerintah menjadi kunci dalam mencapai tujuan ekonomi yang lebih berkeadilan.
Afriansyah percaya bahwa dengan memperkuat kemitraan antara seluruh pemangku kepentingan, peran BUMN sebagai pilar utama ekonomi negara akan semakin kokoh. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Masa Depan BUMN dalam Perekonomian Indonesia
Dalam menghadapi tantangan global, BUMN perlu beradaptasi dan berinovasi untuk tetap relevan. Afriansyah menyebutkan bahwa perubahan yang cepat menuntut BUMN untuk terus meningkatkan daya saing. Keberanian untuk berinovasi dapat menjadi kunci untuk memenangkan persaingan di pasar.
Perubahan kebijakan juga diperlukan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi BUMN. Dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi yang mendukung pelaksanaan fungsi BUMN sangatlah penting. Ini termasuk penyediaan fasilitas serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan.
Afriansyah menekankan, investasi dalam pengembangan infrastruktur dan teknologi harus menjadi prioritas. Ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi BUMN, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian secara keseluruhan.
Future-proofing BUMN adalah langkah yang esensial untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya berfungsi saat ini, tetapi juga mampu berkontribusi positif untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, kolaborasi antara BUMN dan sektor swasta juga harus diperkuat untuk mencapai tujuan tersebut.
















