Pada era digital saat ini, menjadi ibu memiliki tantangan yang berbeda dibandingkan sebelumnya. Ibu muda sering kali merasa terbebani dengan ekspektasi tinggi yang muncul dari berbagai sumber, terutama media sosial.
Fenomena ini semakin nyata, di mana mereka merasa harus memenuhi standar yang seolah sudah ditetapkan. Hal ini mengakibatkan beban tambahan bagi para ibu muda dalam menjalankan peran mereka.
Psikolog Anak dan Keluarga, Saskhya Aulia Prima, menyoroti bahwa generasi yang lebih muda cenderung memiliki keinginan untuk terlihat sempurna dalam segala hal. Kesadaran akan hal ini dapat memicu berbagai tekanan mental yang berpotensi merusak kesejahteraan psikologis mereka.
Pentingnya Kesadaran Diri dalam Pengasuhan di Era Digital
Perasaan bersalah sering kali muncul ketika standar yang ditetapkan tidak tercapai. Poin ini disampaikan oleh Saskhya dalam berbagai diskusi mengenai pengasuhan, di mana ia menegaskan pentingnya memiliki perspektif yang sehat terhadap kesalahan.
Rasa bersalah tidak selalu negatif; itu bisa menjadi alat refleksi bagi para ibu. Namun, jika berlebihan, bisa memicu emosi negatif lainnya seperti kemarahan terhadap diri sendiri.
Saskhya menyarankan solusi praktis dengan melakukan kolaborasi bersama pasangan atau anggota keluarga lainnya. Mengajak orang lain dalam proses pengasuhan dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan, serta mengurangi rasa terbebani.
Arus Informasi yang Menggangu Kesehatan Mental Ibu
Dengan banyaknya sumber informasi parenting yang tersedia, ibu muda sering kali tersesat dalam pilihan. Dalam tiga hingga empat tahun terakhir, akses terhadap pengetahuan pengasuhan semakin luas, tetapi perlu diingat bahwa tidak semua informasi relevan.
Melimpahnya informasi justru dapat menciptakan standar yang terlalu tinggi. Ibu harus pandai memilah mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan keluarga mereka masing-masing.
Tekanan untuk mengikuti semua saran yang ada dapat berpotensi menimbulkan stres, yang berdampak pada kualitas hidup sehari-hari. Hal ini bahkan bisa mengganggu porsi tidur dan pola makan mereka.
Menjaga Kesehatan Mental dan Keseharian Ibu
Saskhya mengingatkan bahwa keinginan untuk jadi ibu yang sempurna bisa mengarah pada cara hidup yang tidak sehat. Tanda-tanda ini sering terlihat ketika aktivitas sehari-hari mulai terganggu, hingga menimbulkan dampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental.
Ibu muda perlu menerima kenyataan bahwa kesalahan merupakan bagian dari proses belajar. Menghadapi kesalahan dengan cara yang konstruktif adalah kunci untuk tumbuh sebagai orang tua.
Pentingnya ‘me time’ adalah sebuah langkah yang sering kali diabaikan. Mengatur waktu sendiri untuk beristirahat, tidur yang cukup, serta menikmati hiburan dapat mengembalikan energi dan semangat.