PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmen dan kontribusinya dalam mengembangkan sektor perekonomian melalui keikutsertaannya dalam ajang Business Matching di PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Westin, Surabaya pada awal bulan Agustus dan menghadirkan tujuh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) unggulan yang dibina oleh Pertamina.
Selama acara, ketujuh UMKM tersebut memiliki kesempatan berharga untuk bertemu dengan para pembeli yang berasal dari berbagai sektor, mulai dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga perusahaan swasta dan mitra internasional. Keberhasilan ini terlihat dari mencatatkan potensi transaksi yang mencapai Rp4,62 miliar, angka yang cukup signifikan bagi pengembangan UMKM.
Dari jumlah transaksi yang berhasil dicapai, UMKM Bali Ayu Nature mencatatkan sumber pendapatan tertinggi sebesar Rp3,35 miliar. Sementara itu, beberapa UMKM lain seperti Ning Niniek, Bananania, dan Kainnesia juga menunjukkan potensi yang besar dalam transaksi selama forum berlangsung.
Pentingnya Peran BUMN dalam Mendorong UMKM Naik Kelas
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa pencapaian yang diraih menunjukkan betapa pentingnya peran BUMN dalam membuka akses pasar bagi UMKM. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal di tingkat nasional bahkan internasional.
Menurut Fadjar, Pertamina tidak hanya berfungsi sebagai pembina, tetapi juga sebagai jembatan bagi UMKM untuk bisa terlibat dalam rantai pasok yang lebih luas. Hal ini diharapkan dapat mendorong UMKM untuk bertransformasi menjadi lebih profesional dan berkembang ke arah yang lebih besar.
Melalui platform seperti PaDi UMKM Expo, Pertamina berkomitmen untuk mendukung perkembangan UMKM yang ada. Kunci utama untuk mencapai ini terletak pada kerja sama yang baik antara pelaku usaha dengan pihak-pihak terkait lainnya termasuk pemerintah.
Partisipasi Peserta dan Ruang Lingkup Kegiatan
Acara PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025 tidak hanya menarik perhatian dari mitra pengadaan dari BUMN, tetapi juga dihadiri oleh berbagai pembeli potensial. Beberapa di antaranya berasal dari ITPC, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia di luar negeri, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Surabaya.
Lebih dari 44 pembeli berpartisipasi dalam kegiatan ini, mencakup beragam sektor seperti rumah sakit, restoran, klinik kecantikan, hingga penyedia barang dan jasa lainnya. Kesempatan ini membuka banyak peluang bagi UMKM untuk memperluas jaringan bisnis mereka.
Dari tujuh UMKM yang hadir, terdapat tiga dari mereka yang masuk ke dalam kategori penyedia barang strategis seperti perlengkapan keselamatan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Pertamina telah memilih dengan cermat UMKM yang memiliki potensi dan relevansi di pasar.
Keberagaman Sektor dalam UMKM yang Diberdayakan
Di pihak lain, empat UMKM yang tergabung dalam ajang ini berasal dari sektor fesyen dan gaya hidup, seperti Kainnesia dan Bali Ayu Nature, serta dua pelaku kuliner premium, Bananania dan Ning Niniek. Keberagaman ini mencerminkan potensi yang luas dalam industri kreatif di Indonesia.
Partisipasi dalam acara ini juga diharapkan dapat memberikan pelajaran berharga bagi para pelaku UMKM tentang pentingnya inovasi dan penyesuaian dengan tren pasar. Dengan didukung oleh BUMN, mereka bisa lebih percaya diri dalam bersaing dengan produk lokal lainnya.
Pertamina, sebagai salah satu BUMN besar, menunjukkan bahwa dukungannya terhadap UMKM adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan ekonomi nasional. Dengan keterlibatan aktif di berbagai forum, diharapkan kinerja UMKM dapat terus tumbuh dan berkelanjutan.
Dampak Jangka Panjang dan Harapan untuk UMKM
Partisipasi Pertamina dalam kegiatan seperti ini sejalan dengan upaya Pemerintahan dalam meningkatkan lapangan kerja berkualitas di sektor UMKM. Ini juga merupakan bagian dari program sinergi yang mendorong kewirausahaan dan industri kreatif di Indonesia.
Harapan jangka panjangnya adalah agar para pelaku UMKM dapat memperoleh pengalaman yang bermanfaat dan menjalin jaringan dengan pembeli serta investor. Hal ini penting untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan menciptakan peluang lebih besar di masa depan.
Kegiatan ini bukan hanya tentang transaksi, tetapi lebih kepada pembangunan kapasitas yang akan berdampak positif pada keberlangsungan bisnis UMKM. Keberhasilan tidak hanya diukur dari nilai transaksi, tetapi juga dari peningkatan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan.