Grup Artha Graha mengonfirmasi bahwa saat ini tidak ada rencana untuk pembangunan di Pulau Padar. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap berita yang mengaitkan mereka dengan pembangunan bisnis pariwisata di Taman Nasional Komodo.
Dalam rilis resmi mereka, Grup Artha Graha menjelaskan bahwa desain yang beredar merupakan rancangan lama dari pengelola sebelumnya. Mereka saat ini sedang merevisi desain tersebut dengan memperhatikan keberlanjutan ekosistem dan aspirasi masyarakat lokal yang tinggal di sekitar Taman Nasional Komodo.
“Kami tidak memiliki hubungan bisnis dengan pihak-pihak politik terkait pembangunan ini,” ungkap mereka dalam pernyataan tertulis.
Pentingnya Konservasi dalam Pengelolaan Taman Nasional Komodo
Sejak awal, Grup Artha Graha berkomitmen untuk menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, menjaga profesionalisme, serta menghindari konflik kepentingan. Mereka memahami betul pentingnya menjaga keseimbangan antara pengelolaan pariwisata dan keberlanjutan lingkungan.
Melalui PT Palma Hijau Cemerlang, yang merupakan afiliasi mereka, kegiatan yang dilakukan di kawasan Taman Nasional Komodo berfokus pada konservasi. Hal ini sesuai dengan perjanjian resmi yang telah dibuat dengan Balai Taman Nasional Komodo, di mana upaya utamanya adalah menjaga kelestarian lingkungan, bukan pengembangan pariwisata masif.
“Kami akan terus berkomitmen pada kegiatan konservasi yang nyata, seperti pemulihan habitat dan pengelolaan sampah,” kata Komisaris Utama PT KWE, Erick Hartanto.
Pengelolaan Sampah dan Edukasi Lingkungan sebagai Prioritas
Salah satu fokus utama dari Grup Artha Graha adalah pengelolaan limbah, khususnya di pesisir dan laut. Edukasi lingkungan bagi masyarakat dan wisatawan juga menjadi bagian penting dari program mereka. Melalui berbagai inisiatif, mereka berharap dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Paparan mengenai perilaku ramah lingkungan diperkenalkan kepada pengunjung, sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari kegiatan pariwisata. “Kami melibatkan masyarakat lokal untuk turut serta dalam kegiatan pengawasan dan perlindungan kawasan,” tambah Erick.
Grup Artha Graha menganggap kritik dari masyarakat sebagai masukan berharga dalam memperbaiki dan menyempurnakan program-program konservasi yang mereka jalankan.
Transparansi dalam Proses Perizinan Usaha
Dalam upayanya untuk menjaga kredibilitas, Grup Artha Graha menegaskan bahwa semua proses perizinan dilakukan dengan transparan dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku. “Kami tidak akan mentolerir intervensi dari pihak manapun dalam proses ini,” ujar Erick.
Hal ini menunjukkan dedikasi mereka pada prinsip kepatuhan hukum dan tata kelola yang baik. Grup ini berkomitmen untuk memenuhi standar konservasi internasional dalam semua kegiatan yang mereka lakukan.
Pelibatan masyarakat lokal juga menjadi prioritas penting, agar semua pihak merasakan manfaat dari upaya konservasi ini.
Visi Jangka Panjang untuk Keberlanjutan Lingkungan
Grup Artha Graha menyadari bahwa konservasi yang efektif perlu dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai pemangku kepentingan. Dengan kerja sama yang solid, manfaat ekologis bagi masyarakat bisa lebih nyata.
“Keberlanjutan lebih penting dibandingkan dengan ekspansi bisnis semata. Oleh karena itu, kami berfokus pada aksi nyata di lapangan,” tegas Erick lagi.
Inisiatif seperti pembersihan pantai dan penanaman pohon bersama masyarakat sudah dilakukan secara rutin. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat sekitar.