Jumlah wisatawan nusantara (wisnus) mengalami penurunan signifikan pada bulan Juli 2025, dengan tercatat hanya sekitar 100,19 juta perjalanan. Turunnya angka ini mencapai 4,68% dibandingkan bulan sebelumnya, namun jika dilihat dari tahun lalu, angka tersebut masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 29,72%.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Pudji Ismartini, menyatakan bahwa meskipun terjadi penurunan secara bulanan, laporan menunjukkan tren positif dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa pemulihan sektor pariwisata masih berlanjut meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
Dalam rincian lebih lanjut, total perjalanan wisnus sejak Januari hingga Juli 2025 mencapai 713,98 juta perjalanan, meningkat sebesar 19,25% dari tahun lalu yang tercatat 598,71 juta. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berwisata masih tingggi, terutama di saat liburan.
Mengapa Jumlah Perjalanan Wisnus Menurun pada Juli 2025?
Faktor-faktor eksternal seperti cuaca atau situasi ekonomi sering kali mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan. Dalam hal ini, kemungkinan kondisi cuaca yang tidak mendukung dan faktor ekonomi menjadi penyebab penurunan jumlah perjalanan selama bulan Juli.
Selain itu, adanya perubahan dalam preferensi wisatawan juga mungkin berpengaruh. Banyak wisatawan mungkin memilih untuk melakukan perjalanan di luar bulan Juli untuk menghindari keramaian dan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih nyaman.
Diskon yang ditawarkan pada bulan-bulan sebelumnya, seperti diskon hingga 30% untuk tiket kereta api dan 50% untuk tiket kapal laut, mungkin saja berdampak pada keputusan perjalanan yang dilakukan wisatawan. Ketika masa promo berakhir, penurunan jumlah perjalanan pun menjadi hal yang wajar terjadi.
Peningkatan Kumulatif Wisatawan Dari Januari hingga Juli 2025
Meskipun ada penurunan pada bulan Juli, secara kumulatif, angka perjalanan wisnus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Dengan total 713,98 juta perjalanan, sektor pariwisata sedang dalam proses pemulihan yang menggembirakan, menandakan efektifitas berbagai strategi yang telah diterapkan.
Wisatawan nampaknya lebih memilih berwisata ke destinasi lokal, bahkan mampu melampaui angka dari sebelum pandemi. Ini membuktikan bahwa masyarakat kian sadar akan potensi wisata dalam negeri dan memilih untuk berkontribusi pada perekonomian nasional.
Pemerintah melalui dinas terkait juga terus berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan promosi destinasi wisata domestik guna mendukung pemulihan sektor pariwisata. Langkah-langkah tersebut telah mulai menunjukkan hasil yang positif sejak awal tahun ini.
Diskon Transportasi dan Implikasi Terhadap Pariwisata
Adanya berbagai diskon sarana transportasi selama periode libur sekolah pada Juni-Juli 2025 merupakan langkah strategis untuk mendukung daya beli masyarakat. Diskon ini bertujuan untuk mendorong masyarakat melakukan perjalanan dengan harga yang lebih terjangkau.
Pemberian insentif ini diharapkan dapat meningkatkan angka perjalanan wisatawan, dan pada akhirnya mendongkrak perekonomian regional. Sektor transportasi yang memadai dan terjangkau menjadi salah satu faktor penentu dalam mendukung pariwisata.
Dalam pelaksanaan diskon ini, pemerintah juga memperhatikan kualitas layanan dan keamanan penumpang. Dengan kombinasi diskon harga dan layanan yang baik, diharapkan wisatawan semakin percaya untuk memilih moda transportasi dalam melakukan perjalanan wisata.