Peningkatan aktivitas seismik di Sesar Lembang selama beberapa waktu terakhir memicu perhatian masyarakat dan instansi terkait. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa ada baiknya warga tetap waspada dan memperkuat langkah mitigasi bencana.
Data terbaru menunjukkan gempa berkekuatan magnitudo 1,7 terjadi di Kabupaten Bandung Barat pada Rabu (20/8) pukul 12.28 WIB. Pusat gempa terletak 3 kilometer barat laut dari wilayah tersebut, dengan kedalaman yang cukup dangkal, yaitu 10 kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menyatakan bahwa peningkatan aktivitas di Sesar Lembang cukup signifikan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Pentingnya Kesadaran Terhadap Kegempaan di Sesar Lembang
Intensitas guncangan gempa yang dirasakan di Kabupaten Bandung Barat berada pada skala II MMI, yang menunjukkan getaran ringan. Beruntung, hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.
Pada pekan lalu, wilayah Cisarua mengalami gempa dangkal dengan kekuatan magnitudo 1,8. Aktivitas ini menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap Sesar Lembang yang telah terbukti aktif dalam beberapa kejadian gempa belakangan ini.
Menurut Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, aktivitas seismik yang terjadi menegaskan bahwa Sesar Lembang adalah jenis sesar yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. Kewaspadaan ini sangat penting mengingat potensi bencana yang bisa terjadi.
Gempa Lain yang Terjadi di Wilayah Jawa Barat
Tidak hanya itu, pada Rabu malam, terjadi gempa berkekuatan magnitudo 4,9 di wilayah Kabupaten Bekasi. Gempa tersebut mengejutkan banyak warga dan menunjukkan kompleksitas aktivitas seismik di Jawa Barat.
Pusat gempa berada 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG menjelaskan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang yang ada di Jawa Barat.
Setelah gempa utama, BMKG mencatat dua gempa susulan di Bekasi. Gempa susulan pertama memiliki magnitudo 2,1, sedangkan yang kedua 2,0 pada kedalaman yang bervariasi, membuktikan ketidakstabilan geologis di area tersebut.
Mitigasi dan Kesiapsiagaan yang Perlu Ditingkatkan
Dengan adanya potensi gempa yang terus meningkat, penting bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri dan memperkuat langkah mitigasi bencana. Sosialisasi terkait kebencanaan harus dilakukan secara kontinu untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya ini.
Pemerintah dan lembaga terkait juga harus berperan aktif dalam penanganan mitigasi kebencanaan, termasuk menyediakan informasi yang valid dan akurat mengenai risiko gempa. Dengan begitu, masyarakat dapat mengambil langkah yang tepat untuk melindungi diri dan keluarganya.
Pelatihan kesiapsiagaan bencana, seperti evakuasi dan pertolongan pertama, harus dijadwalkan secara rutin. Hal ini dianggap perlu untuk meningkatkan kemampuan individu maupun komunitas dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi akibat gempa bumi.