Sisa makanan sering kali dimanfaatkan sebagai solusi praktis di hari-hari yang sibuk. Menghangatkan makanan sisa bisa menghemat waktu dan biaya, tapi harus berhati-hati karena tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang.
Beberapa jenis makanan berpotensi menjadi sumber penyakit jika dipanaskan dengan cara yang salah. Merujuk pada banyak ahli keamanan pangan, ada baiknya untuk memahami mana saja makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
Berikut adalah enam jenis makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan kembali jika ingin tetap aman dan sehat.
Risiko Menghangatkan Nasi Sisa yang Tidak Aman
Nasi yang sudah dimasak dapat mengandung spora bakteri Bacillus cereus, yang dapat hidup meski nasi sudah dimasak. Jika nasi tidak disimpan dengan benar, spora ini dapat berkembang dan menimbulkan risiko keracunan makanan.
Penting untuk memastikan nasi dipanaskan hingga benar-benar panas dan mengepul. Mengolah nasi menjadi nasi goreng atau menyimpannya di kulkas selama maksimal satu hari dapat mengurangi risiko.
Bahaya Menghangatkan Telur Matang yang Disimpan Terlalu Lama
Telur matang juga layak diperhatikan karena saat disimpan terlalu lama, risiko terkontaminasi bakteri Salmonella meningkat. Bakteri ini dapat bertahan dan bahkan berkembang di dalam telur meski sudah dimasak.
Apabila ingin menghangatkan telur, pastikan suhunya mencapai minimal 74 derajat Celsius. Namun, mengonsumsi telur segar yang baru dimasak tentunya lebih aman untuk kesehatan.
Kentang dan Risiko Keracunan Makanan
Kentang, baik yang direbus, dipanggang, maupun ditumbuk, memiliki potensi menjadi sarang Bacillus cereus jika dibiarkan pada suhu ruang terlalu lama. Bakteri ini dapat berkembang biak dengan cepat dan menimbulkan masalah kesehatan.
Jika memutuskan untuk memanaskan kembali kentang, pastikan proses pemanasan dilakukan secara menyeluruh. Selalu ingat untuk tidak menyimpan kentang yang sudah dimasak lebih dari satu hari.
Bayam dan Kontaminasi E. coli
Sayuran berdaun hijau, seperti bayam, rentan terhadap kontaminasi E. coli. Jika bayam yang sudah dimasak tidak disimpan dengan baik dan dipanaskan kembali, risiko pertumbuhan bakteri pun semakin meningkat.
Idealnya, bayam dikonsumsi dalam kondisi segar dan segera setelah dimasak. Menghindari pemanasan ulang adalah cara yang baik untuk menjaga kesehatan.
Makanan Tertinggal di Kulkas Lebih dari Empat Hari
Banyak orang percaya bahwa makanan yang tersimpan lama di kulkas tetap aman untuk dikonsumsi. Namun, sisa makanan sebaiknya tidak lebih dari 3-4 hari untuk menghindari pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Listeria dan Staphylococcus aureus.
Setelah melewati periode itu, meski makanan masih terlihat baik, bakteri dapat berkembang dan menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Makanan yang Dibiarkan di Suhu Ruang Terlalu Lama
Makanan yang sudah dimasak dan dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari dua jam masuk dalam kategori “zona bahaya suhu” antara 40-60 derajat Celsius. Dalam rentang suhu ini, bakteri seperti Salmonella dan E. coli dapat berkembang biak dengan pesat.
Bahkan meski makanan tersebut dipanaskan kembali, toksin yang dihasilkan bakteri tidak akan hilang. Oleh karena itu, sebaiknya buang makanan yang sudah berada di suhu ruang lebih dari dua jam.
Mengonsumsi makanan sisa dapat menghemat waktu dan uang, tetapi penting untuk memahami mana yang aman untuk dihangatkan. Memastikan cara penyimpanan dan pemanasan yang benar adalah langkah penting untuk mencegah risiko kesehatan.