Investigasi terkait mantan ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, mengungkap berbagai barang mewah yang diduga diterima selama suaminya, Yoon Suk Yeol, menjabat sebagai presiden. Berita ini memicu perhatian luas, terutama mengenai kalung berlian senilai hampir satu miliar rupiah yang dipakai Kim dalam kunjungan ke KTT NATO di tahun 2022.
Kemewahan kalung tersebut berasal dari brand ternama dan menimbulkan tanda tanya mengenai sumbernya. Publik pun curiga bahwa hadiah-hadiah ini menunjukkan adanya praktik korupsi yang lebih dalam.
Selain topik ini, perhatian publik juga tertuju pada berbagai tren unik di masyarakat Jepang, seperti serangga yang dijadikan hewan peliharaan. Fenomena ini telah ada sejak zaman Heian dan semakin mendapatkan tempat dalam budaya masyarakat Jepang saat ini.
Tak hanya serangga, boneka beruang yang dijual oleh Raja Charles III juga mencuri perhatian dengan harganya yang cukup tinggi. Boneka ini disebut sebagai barang edisi terbatas dan menjadi barang koleksi yang diminati oleh para pecinta kerajinan tangan.
Mewahnya Kalung Berlian Mantan Ibu Negara Korea Selatan
Kalung Snowflake yang dikenakan Kim Keon Hee terbuat dari emas putih 18 karat dan dihiasi 367 batu berlian dengan berat total 30,99 karat. Harganya mencapai 83,5 juta won, yang setara dengan hampir satu miliar rupiah di pasaran.
Selama kunjungan resmi ke KTT NATO, kalung ini berhasil menarik perhatian, namun juga memunculkan dugaan bahwa hadiah tersebut melanggar etika dan mungkin mencerminkan korupsi. Berita ini menyoroti bagaimana barang-barang mewah dapat berperan dalam isu politik.
Investigasi terhadap Kim Keon Hee berlanjut dan semakin mendalam, sehingga banyak pihak yang menunggu kelanjutan kasus ini. Banyak yang mempertanyakan integritas pejabat publik yang menerima barang-barang mahal.
Keberadaan kalung ini juga menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat mengenai bagaimana seharusnya pemimpin negara berperilaku. Banyak yang merasa bahwa penerimaan hadiah semacam itu harus diawasi lebih ketat.
Tren Hewan Peliharaan Unik di Jepang
Serangga kini menjadi salah satu pilihan hewan peliharaan favorit di Jepang, setara dengan kucing dan anjing. Tradisi ini berakar dari sejarah panjang yang tercermin dalam sastra, seni, dan budaya pop Jepang.
Di Jepang, banyak orang mengagumi keindahan serangga, di mana kunang-kunang dan jangkrik sangat dihargai. Penggemar serangga bahkan menyediakan makanan khusus, seperti jeli, untuk hewan peliharaan mereka.
Dalam budaya pop, serangga sering kali muncul dalam manga dan anime, menambah dimensi baru dalam perebutan perhatian dari hewan peliharaan tradisional. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Jepang memiliki hubungan yang kompleks dengan alam dan hewan.
Beberapa jenis serangga langka bahkan dijual dengan harga yang cukup tinggi, menciptakan niche pasar unik. Hal ini menunjukkan bagaimana kecintaan terhadap serangga telah menjelma menjadi bagian dari gaya hidup modern masyarakat Jepang.
Boneka Beruang Edisi Terbatas dari Raja Charles III
Boneka beruang yang dijual oleh Raja Charles III seharga Rp5,9 juta menarik perhatian karena ornamen yang mewah dan spesifikasi pembuatan yang tinggi. Setiap boneka diberi identifikasi unik dan hanya ada 1.948 unit yang diproduksi.
Cakar boneka beruang tersebut dihiasi dengan sandi kerajaan yang disulam dengan benang emas, serta dilengkapi dengan replika bintang ordo kerajaan. Hal ini membuat setiap boneka terasa spesial dan layak dijadikan koleksi.
Boneka ini tidak hanya menarik bagi kolektor, tetapi juga sebagai simbol keanggunan dan tradisi monarki. Masyarakat sangat menghargai kerajinan tangan yang membuat boneka ini menjadi barang yang sangat diincar.
Raja Charles III sendiri memiliki kedekatan dengan tradisi dan sering kali mengedepankan barang-barang yang memiliki nilai sejarah. Hal ini membuat boneka beruang ini menjadi lebih dari sekadar mainan, juga simbol dari sebuah era baru dalam monarki Inggris.